sebuah rubrik di sebuah surat kabar..
tanggapan ridwan mengenai artikel ini??
“iya.. saya agak kaget juga ko judulnya “Emo Versi Indiepop”. bingung sih jadinya menterjemahinnya. jadi ceritanya, pada saat awal berdirinya Fantastic June (tahun 2004) itu memang emo-lah yang lagi buming. dan waktu itu memang jujur saya gak tau mau dibawa kemana Fantastic June ini, sementara saya masih dengerin berbagai musik dari pop, ajep-ajep sampe metal. Tapi, disamping itu juga sudah ada sebuah label Punk asal Bandung, milik teman saya juga, yang menawari saya untuk masuk label mereka, dan otomatis lagunya harus bergenre punk juga. Lalu, saya mulai banyak bikin lagu. Yang paling menginspirasi pada saat itu adalah Dashboard Confessional dan Rocket Summer. Lalu, jadilah beberapa lagu, diantaranya “Love Ship” dan “Sentimental Dream”. Love Ship adalah lagu yang terkonsep dengan menggabungkan Dashboard Confessional dan Club 8. Dari Dashboard saya ambil tuning gitarnya, sementara Club 8 untuk komposisi vokal berpitch rendah. Sementara “Sentimental Dream” adalah lagu yang bener-bener sangat terinspirasi oleh Rocket Summer. Cuman mungkin karena drumnya adalah bikinan komputer, jatohnya lagi-lagi lebih ke Club 8 “Everlasting Love”. Dua lagu tadi saya coba tawarkan pada teman saya yang menawari saya gabung dengan label punknya itu, dan dia berkomen, justru lagu saya malah sangat Club 8 banget. Akhirnya ditolak. Susah memang kalo pada awalnya sudah jatuh cinta sama Club 8. Hehe.. Tapi saya terus bikin lagu, dan ko malah jatohnya lagi-lagi lebih ke skandinavian pop. Lalu saya ikut Friday I’m in Loops. Dan seorang teman dari Finloops pun bilang genre musik FJ lebih ke indie pop. Dari situlah mungkin Fantastic June memang ditakdirkan untuk menjadi band indie pop.”